LISTINGBERITA.COM, JAKARTA – Indonesia menyimpan berbagai potensi untuk menjadi salah satu negara kuat di dunia. Namun sayangnya potensi itu belum dimanfaatkan secara maksimal. Demikian pendapat Lowy Institute, lembaga wadah pemikir kebijakan internasional Australia yang bekerja secara independen dan nonpartisan seperti dikutip dari metrotvnews.com
Dalam riset yang dipublikasikan Mei lalu, lembaga itu menempatkan Indonesia di peringkat keempat dunia dalam indikator tren masa depan. Indikator itu memproyeksikan kekuatan ekonomi, militer, dan demografi 25 negara Asia Pasifik pada 2030.
Direktur Program Kekuatan dan Diplomasi Asia Lowy Institute, Herve Lemahieu, mengatakan indikator tren masa depan merupakan satu dari delapan indikator utama untuk mengukur kekuatan negara-negara Asia Pasifik saat ini.
“Indonesia peringkat keempat dalam tren masa depan karena Indonesia masih tumbuh, lebih cepat ketimbang negara tetangga,” kata Lemahieu ketika menerima delegasi media internasional untuk telaah Foreign Policy White Paper di Sydney, Senin, 16 Juli 2018 kemarin.
Meski demikian, Indonesia termasuk negara dengan performa kekuatan yang lebih rendah ketimbang potensinya. Salah satu penyebabnya, kata Lemahieu, kebijakan yang berpola ke dalam alias lebih mengutamakan kebijakan domestik.
“Indonesia kurang tertarik memimpin ASEAN sebagai aktor strategis dalam sudut pandang independen,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Indonesia masih tergolong ekonomi yang mengisolasi diri, kurang terlibat dalam perdagangan dunia. Hal itu menyebabkan, salah satunya, penanaman modal asing relatif rendah jika dibandingkan dengan perekonomian secara keseluruhan. ( Int )