Keluarga Pelaku Pencabulan Anak di Sinjai Ancam Bunuh Ayah Korban, Salah Satunya Oknum Satpol PP Sinjai

oleh -7411 Dilihat

LISTINGBERITA.COM,BULUKUMBA—Salah seorang oknum Satpol PP bernama Iskandar yang bertugas di Pemerintahan Kabupaten Sinjai diduga melakukan pengancaman terhadap wartawan Tribun Timur Syamsul Bahri alias Samba di depan SPK Kantor Mapolres Sinjai.

Tak main main oknum Satpol PP yang seharusnya bisa mengayomi dan mengamankan justru bersama keluarganya yang lain mengancam akan menghabisi nyawa wartawan tersebut,bahkan dilakukannya di Kantor Polisi tepatnya didepan ruangan SPK Mapolres Sinjai pada Kamis, (21/2/2019).

Menurut salah satu saksi mata, Didin menjelaskan bahwa terduga pelaku pengancaman Iskandar, dengan tendensi suara keras terhadap aparat kepolisian agar Sambah ditahan dan jika tidak ditahan Iskandar dan keluarganya mengancam akan membunuhnya.

” Kodena na ditahan sambah, ko uruntukki ko tannia alena mpunoka iyya mpunoi (Kalau sambah tidak ditahan kami akan habisi dan akan hilangkan nyawanya kalau bukan dia yang bunuhka saya yang bunuh dia),” ungkap Iskandar, dicontohkan Didin.

Adapun motif penyebab kejadian sehingga Samba diinginkan ditahan Polisi, karena Sambah secara refleks telah melakukan pemukulan terhadap pelaku pencabulan terhadap anaknya, usai pembacaan tuntutan oleh jaksa di Pengadilan Negeri Sinjai.

Keluarga pelaku pencabulan Jauharis ini tidak terima dipukul oleh orang tua korban pencabulan yakni Sambah sehingga keluarga pelaku pencabulan Jauharis melapor di Polres sinjai.

Terpisah, Sambah menjelaskan bahwa ketika sidang pencabulan digelar dipengadilan Negeri Sinjai dirinya hadir karena diketahui korban pencabulan adalah anak dari sambah yang umurnya baru 6 tahun.

Sambah yang selama ini merahasiakan kejadian ini kepada keluarga dan teman temannya tak kuat menahan emosi saat melihat pelaku yang tega menghancurkan masa depan anaknya itu.Samba mengaku secara refleks memukul dahi pelaku pencabulan Jauharis sehingga menyebabkan benjolan kecil didahi terdakwa.

” Saya khilaf saat suasana sidang karena merasa iba melihat anak saya yang dicabuli oleh pelaku yakni Jauhari, tiba-tiba dadaku sesak dan saat itu saya khilaf sehingga refleks saya pukul kepalanya karena munculnya rasa kasihan membayangkan kejadian yang dialami anak saya, “ujarnya.

Aksi keluarga pelaku pencabulan ini mendapat respon dari sejumlah rekan Samba.Mereka menyayangkan keluarga korban yang dinilai tidak punya hati dengan mengeluarkan ucapan pengancaman dan bahkan tidak ada rasa bersalah padahal mereka merupakan keluarga dari pelaku perbuatan yang tidak senonoh dan memalukan itu.

“Seharusnya mereka itu punya malu keluarganya yang menjadi pelaku baru mereka lagi yang mencak mencak mau membunuh,terbalik seharusnya itu pelaku yang mereka habisi karena sudah bikin malu keluarganya dan berbuat yang tidak senonoh,”ujar Yos.

No More Posts Available.

No more pages to load.