LISTINGBERITA.COM|LUTIM – PT Vale Indonesia Tbk yang merupakan anak perusahaan dari Vale, sebuah perusahaan pertambangan global yang berkantor pusat di Brasil.
Diusianya yang ke-50, PT Vale tak hanya melakukan penambangan semata. Mereka juga tetap berkomitmen untuk tetap menjaga lingkungan. Lahan yang sudah di tambang, di reklamasi kembali dijadikan hutan seperti sediakala.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya Nursery Plant, yang merupakan tempat pembibitan 50 jenis bibit pohon diatas tanah seluas 2 hektar. Bibitnya yang sebagian besar jenis kayu lokal, dibudidayakan sendiri, ada juga sebagian dari masyarakat yang dibeli secara langsung.
Selain ditanam di area bekas penambangan, bibit pohon dari PT Vale ini juga dibagikan ke masyarakat secara cuma-cuma yang ingin melakukan penghijauan.
“Di Nursery ini, kami membudidayakan 50 jenis tanaman. Lebih banyak tanaman lokal,” kata Manager Reklamasi Tambang, Yohan.
Menurut Yohan, selama 50 tahun terakhir PT Vale berdiri, sudah 4.200 hektar lahan yang sudah di reklamasi. Sementara yang sudah ditambang seluas 5.900 hektar.
“Kami mengambil material yang mengandung nikel untuk selanjutnya diolah dan dikirim ke Jepang. Harganyaengikuti pasar dunia,” tandasnya
PT Vale Tbk yang bergerak dibidang pertambangan biji Nickel, sebelumnya bernama PT International Nickel Indonesia Tbk. (PT Inco). Perusahaan ini mengoperasikan tambang nikel open pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi, sejak tahun 1968. Saat ini, Vale menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang 5% pasokan nikel dunia.
“Kami menambang nikel laterit/saprolit dan mengolahnya menjadi nickel matte, yang dikirim ke konsumen tetap kami di Jepang,” kata Obes Silalahi Manager Mines Department. (**)