LISTINGBERITA.COM|PALOPO – Seorang nelayan di Palopo tewas saat hendak melaut di perairan laut teluk bone, Kamis (13/09/2018). Mashar Sahar (16), diduga tewas setelah terlilit tali jaring dan terbentur pada bagian mesin sehingga korban mengalami luka berat pada bagian kepala, dada dan kaki hingga tewas.
Korban dan awak kapal dievakuasi oleh tim Basarnas, BPBD yang dibantu oleh TNI-Polri ke dermaga Tanjung ringgit Palopo, setelah mendapat informasi dari keluarga nelayan bahwa ada korban yang meninggal di tengah laut.
Setelah tiba di dermaga, jenazah korban yang merupakan warga Kelurahan Pontap, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Sawerigading Palopo untuk dilakukan otopsi.
Orang tua korban, Marhana menangis histeris saat mengetahui anaknya meninggal akibat kecelakaan kerja di atas perahu nelayan. Bahkan tante korban ada yang jatuh pingsan hingga terpaksa digotong ke rumahnya. Begitupun adik korban yang masih belajar di SMP menangis histeris saat mendengar kabar saudaranya meninggal dunia.
Menurut Kapolsek Wara, Kompol Arsyad Kaunga yang dikonfirmasi mengatakan bahwa kecelakaan kerja di tengah laut hingga menimbulkan korban meninggal terjadi sekitar pukul 10.00 wita, saat mesin penggulung tali mulai beroperasi, namun korban berada didekatnya shingga kaki korban terlilit dan terbentur.
“Kaki korban terlilit tali jaring saat mesin penggulung tali beroperasi, sehingga kaki korban tertarik tali dan menarik badan korban hingga terbanting dan menghantam dadanya,” ungkap Kompol Arsyad Kaunga.
Arsyad melanjutkan bahwa hingga saat ini jenazah korban sudah dibawah ke rumah sakit untuk menjalani otopsi, sementara pemilik kapal dan awak lainnya sudah diamankan di Mapolres Palopo untuk menjalani pemeriksaan.
Sementara itu, Lurah Pontap, Anjar yasin, mengatakan bahwa setelah kedua orang tuanya pisah, korban putus sekolah karena harus mencari uang untuk menopang kebutuhan keluarga, termasuk biaya sekolah adiknya yang masih duduk dibangku SMP, sehingga memilih ikut melaut bersama kerabatnya.
“Dia tinggal bersama ibu dan adiknya dirumah kecil, dia menggunakan separuh waktunya untuk melaut untuk memenuhi kebutuhan keluarganya karena dia juga adalah tulang punggung keluarga,” pungkas Anjar. (**)