LISTINGBERITA.COM,BULUKUMBA,___Tak habis habis pilu yang dirasakan petugas damkar Bulukumba,tidak hanya alat pelindung diri (APD) yang tidak layak,kini mendapat perlakuan yang tidak mengenakkan saat melaksanakan tugas.
Kejadian tidak mengenakkan tersebut terjadi saat para petugas damkar akan memadamkan api di Desa Balangpesoang Kecamatan Bulukumpa,Senin 11 September 2023.
Petugas damkar yang baru saja tiba di lokasi dilempari sendal oleh Kepala Desa Balangpesoang.Tidak hanya itu kepala desa tersebut juga menyuruh pulang para petugas dan melarang untuk masuk ke lokasi kebakaran.
“Jadi kami baru datang tiba tiba dilempari sendal sama pak desa,terus kami disuruh pulang”,ujar Irwan Hamsah salah seorang petugas damkar Bulukumba.
Irwan menambahkan dirinya sempat meminta izin untuk masuk ke lokasi kebakaran kepada kepala desa .Apalagi menurut Irwan para petugas sudah bersusah payah untuk segera datang ke lokasi.
Dengan jarak tempuh sekitar 30 KM dimana waktu tempuh mencapai 40 menit ke lokasi kebakaran,setidaknya menurut Irwan para petugas bisa memadamkan api agar tidak meluas dan menjalar ke tempat lain.
“Dia (Kepala Desa Balangpesoang) larang untuk masuk,bahkan dia bilang tak usah datang,”ujarnya lagi.
Sementara itu Takdir salah seorang petugas satpol pp dan damkar meminta kepada Kepala Desa Balangpesoang Herman Sahir agar meminta maaf kepada para petugas damkar,karena tindakan tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap petugas damkar.
“Kami tidak menerima perlakuan Pak Desa Balangpesoang yang tidak etis,kita ini sudah bawa nyawa keluar tapi diperlakukan tidak manuasiawi,”ujar Takdir
“Dia harus meminta maaf, “ketusnya.
Kepala Desa Balangpesoang Herman Sahir yang dikonfirmasi via telpon mengaku insiden tersebut hanya kesalahpahaman dan dirinya pun membantah telah melempar sendal kepada para petugas damkar.
“Bukan saya lempari,kebetulan itu sendal warna coklat ada diluar di jalanan terus saya buang ke rumahnya kena mobilnya,”ujarnya.
Meski demikian dia juga mengaku sangat kesal karena para petugas damkar datang terlambat padahal menurutnya ada mobil damkar yang standby di Kantor Kecamatan Bulukumpa yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi kebakaran hanya 5 KM.
Herman mengaku sudah menelpon camat dan mengabarkan perihal kebakaran tersebut dan menurutnya ,petugas damkar sudah ke lokasi tapi setelah ditunggu bahkan dua jam tidak datang.
“Ini petugas damkar tidak ada yang datang padahal ada di kantor camat,sementara sekolah sudah habis terbakar,”ujarnya.