LISTINGBERITA.COM, JENEPONTO – Rahmi salah satu dari puluhan pengungsi korban gempa dan tsunami asal Kabupaten Parigi Sulawesi Tengah yang tiba di Jeneponto Sulawesi Selatan ini mengaku, terpaksa mengungsi ke rumah keluarganya di Jeneponto, karena tak punya tempat tinggal lagi.
Rumah dan perahu miliknya yang digunakan mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya setiap hari, hancur dihantam gempa dan gelombang tsunami berkekuatan 7,4 magnitudo, Jumat 28 September pekan lalu.
Rahmi yang saat itu tinggal di pesisir kabupaten parigi sulawesi tengah, saat gempa dan tsunami menerjang. Ia dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri dengan berlari sejauh 15 kilometer ke atas gunung sambil menggendong anaknya yang masih kecil, ia bersama keluarganya sempat tidak makan selama tiga hari, tiga malam, saat berada di gunung karena tak ada persedian makanan.
Rahmi tiba di Jeneponto melalui perjalanan darat setelah mendapatkan mobil rental dari Parigi Sulawesi Tengah menuju ke Jeneponto Sulawesi Selatan dengan harus mengutang tiga juta rupiah untuk sewa rental mobil dan harus menahan lapar saat di perjalanan pulang dari parigi ke jeneponto karena tak punya uang lagi untuk membeli makanan.
Rahmi yang tak punya harta benda lagi, kecuali hanya pakaian di badan, kini sudah dua hari mengungsi di Jeneponto, dan berharap bantuan Bupati Jeneponto, agar diberikan bantuan seadanya, untuk penyambung hidupnya, termasuk bantuan popok dan susu bagi anaknya yang masih bayi.
( Nai )